Electrical Engineering Expo 2025 UNY: Mahasiswa Elektro Pamerkan Inovasi, PLN Kupas Transisi Energi Berkelanjutan

Yogyakarta, 6 November 2025 – Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menyelenggarakan Electrical Engineering Expo (3E) 2025 pada 5–6 November 2025 di Gedung KPLT Fakultas Teknik UNY. Mengusung tema “Electrical Engineering Expo: Engineering the Future, Empowering the Nation”, gelaran tahunan ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas, inovasi, dan keterampilan dalam bidang keteknikan elektro sekaligus ruang temu dengan dunia industri dan masyarakat.

Dua Hari Penuh Pameran Capstone Design Project

Expo dibuka dengan rangkaian seremoni resmi: menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Hymne UNY, dan Hymne Teknik, dilanjutkan sambutan Ketua Panitia, Kepala Departemen Pendidikan Teknik Elektro, serta Dekan Fakultas Teknik UNY. Pada sesi pembukaan juga diperkenalkan secara singkat Capstone Design Project sebagai payung tugas akhir rekayasa yang menjadi roh pameran tahun ini.

Sejak gerbang expo dibuka, pengunjung—mulai dari mahasiswa lintas prodi, dosen, hingga tamu eksternal—memadati stand-stand yang menampilkan berbagai prototipe sistem dan perangkat keteknikan hasil kerja tim mahasiswa. Di sini, mahasiswa tidak hanya mempresentasikan aspek teknis rancangan, tetapi juga menjelaskan manfaat sosial, potensi bisnis, serta kontribusinya terhadap isu-isu aktual seperti efisiensi energi dan keberlanjutan.

Talkshow Hari Pertama: Inspirasi dari Dosen Teknik Elektro UNY

Pada hari pertama, sesi talkshow menghadirkan Dr. phil. Ir. Muhammad Ali, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. sebagai narasumber pertama, dilanjutkan Dr. Arif Nugroho, S.Pd. Keduanya merupakan dosen Departemen Pendidikan Teknik Elektro UNY yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan teknik dan pengembangan kurikulum.

Dalam diskusi yang interaktif, para narasumber mengangkat pentingnya engineering mindset yang tidak berhenti pada “membuat alat”, tetapi menempatkan rekayasa elektro sebagai solusi konkret atas permasalahan di masyarakat. Mahasiswa diajak melihat Capstone Design Project bukan sekadar memenuhi syarat akademik, melainkan batu loncatan menuju karya riset, start-up teknologi, maupun kemitraan dengan industri dan pemerintah.

Sesi tanya jawab berlangsung hangat; mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali tips membangun portofolio, menyiapkan diri menghadapi dunia kerja, hingga peluang studi lanjut di dalam dan luar negeri.

Talkshow PLN: Dari Krisis Iklim hingga Strategi Net Zero 2060

Puncak hari kedua diisi Talkshow PLN UP3 Yogyakarta yang diwakili oleh Haryo Praminta Sedewa, S.T. dan Rian Prima Hardiyanto, S.T., M.T., M.B.A., sekaligus menjadikan expo ini jembatan nyata antara kampus dan industri ketenagalistrikan nasional.

Melalui materi bertajuk keberlanjutan energi, narasumber memaparkan bahwa perubahan iklim kini menjadi salah satu risiko global paling serius dalam satu dekade ke depan. Tahun 2024 bahkan tercatat sebagai tahun pertama di mana suhu rata-rata global selama satu tahun penuh melampaui 1,5°C di atas era pra-industri—melampaui ambang yang menjadi rujukan Paris Agreement.

Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan DIY, berada di garis depan dampak krisis iklim, mulai dari banjir dan kekeringan, kebakaran hutan, hingga ancaman krisis pangan dan air. Di sisi lain, sektor ketenagalistrikan memegang peran kunci dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga ketahanan energi nasional.

PLN menjelaskan langkah strategis perusahaan untuk bertransformasi dari sekadar penyedia listrik menjadi penggerak transisi energi yang bersih, andal, dan inklusif, selaras dengan komitmen Indonesia mencapai Net Zero Emission paling lambat tahun 2060. Upaya tersebut antara lain melalui:

  • Strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk meningkatkan bauran energi terbarukan, penguatan jaringan transmisi, hingga pemanfaatan battery energy storage system (BESS) dan smart grid agar integrasi PLTS dan PLTB dapat ditingkatkan secara signifikan.
  • Pengembangan pembangkit pump storage, PLTS terapung seperti Cirata, eksplorasi teknologi nuklir generasi baru, serta penggunaan Carbon Capture and Storage (CCS) pada sejumlah PLTU sebagai bagian dari skenario penurunan emisi jangka panjang.
  • Inisiatif hidrogen hijau, perdagangan karbon, dan penerbitan Renewable Energy Certificate (REC) untuk membantu industri melakukan dekarbonisasi.

Khusus di wilayah UID Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan infrastruktur pendukung transisi energi juga berkembang pesat. Hingga September 2025, terdapat 45 pembangkit EBT (PLTA, PLTM, PLTMH, PLTP, dan PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 422 MW tersebar di berbagai UP3, termasuk Yogyakarta.

PLN juga menyampaikan bahwa PLTS atap yang terhubung ke jaringan di UID Jateng & DIY telah mencapai 714 pelanggan dengan kapasitas terpasang sekitar 78 MWp, didominasi pelanggan rumah tangga dan industri—sebuah indikasi tumbuhnya kesadaran akan energi bersih di kalangan masyarakat dan pelaku usaha.

Pada sisi transportasi, jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jawa Tengah dan DIY terus diperluas dengan ratusan unit di puluhan kabupaten/kota, didukung mitra swasta, sehingga penggunaan kendaraan listrik semakin mudah diakses dan berkontribusi pada pengurangan emisi sektor transportasi.

Bagi mahasiswa, paparan ini membuka gambaran konkret mengenai peluang karier dan riset di bidang energi terbarukan, rekayasa jaringan listrik cerdas, manajemen karbon, hingga kendaraan listrik, yang semuanya membutuhkan kompetensi teknik elektro yang kuat.

Puncak Expo: Apresiasi untuk Produk Terbaik, Terinovatif, dan Terfavorit

Menjelang penutupan hari kedua, panitia apresiasi terhadap kerja keras dan kreativitas tim mahasiswa selama satu semester pengembangan Capstone Design Project.

Suasana meriah terasa ketika tim Capstone Design Project berfoto bersama mengabadikan kebanggaan atas pencapaian mereka. Momen ini sekaligus menegaskan bahwa karya mahasiswa Teknik Elektro UNYe telah diapresiasi tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sudut pandang kebermanfaatan dan potensi implementasinya di dunia nyata.

Menguatkan Sinergi Kampus–Industri

Melalui Electrical Engineering Expo 2025, Program Studi Teknik Elektro UNY menegaskan komitmennya untuk menghubungkan proses belajar di kelas dengan kebutuhan riil industri dan tantangan global, khususnya isu transisi energi dan keberlanjutan.

Kolaborasi dengan PLN serta dukungan berbagai sponsor dan mitra menjadi bukti bahwa kampus dan industri dapat berjalan beriringan: kampus menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, sementara industri membuka ruang bagi inovasi dan penerapan teknologi baru.

Dengan berakhirnya 3E 2025, diharapkan lahir lebih banyak lagi insinyur elektro muda yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga peka terhadap isu iklim, energi bersih, dan pembangunan berkelanjutan—sejalan dengan semangat “Engineering the Future, Empowering the Nation” yang diusung pada tahun ini.