Tim Peneliti dari Departemen Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengembangkan sebuah teknologi cerdas untuk pengukuran jarak lari otomatis pada pelaksanaan tes lari 12 menit. Inovasi ini dirancang sebagai solusi atas keterbatasan metode pengukuran konvensional yang masih bergantung pada pencatatan manual, sehingga rentan terhadap kesalahan dan subjektivitas. Dengan adanya sistem ini, proses penilaian tes kesamaptaan jasmani diharapkan menjadi lebih akurat, objektif, dan terstandar, khususnya di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Penelitian ini diketuai oleh Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dengan dukungan tim peneliti yang terdiri atas Dr. Eng. Sarwo Pranoto, S.T., M.Eng., dan Ir. Rustam Asnawi, S.T., M.T., Ph.D. Selain itu, pengembangan teknologi ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa, yakni Ade Pengalasan, Indra Kurniawan, Thoriq Fadhlurrohman Huda, Ismail Raihan Hidayatullah, dan Riedho Syahwidi. Keterlibatan mahasiswa dalam riset ini menjadi bagian dari penguatan ekosistem riset dan pembelajaran berbasis proyek di lingkungan UNY.

Dalam implementasinya, sistem pengukuran jarak lari ini memanfaatkan integrasi teknologi Global Positioning System (GPS), Radio Frequency Identification (RFID), dan Internet of Things (IoT) yang terpasang pada rompi peserta tes. Teknologi tersebut memungkinkan sistem untuk menghitung jarak tempuh secara otomatis, memastikan kevalidan lintasan lari, serta merekam data peserta secara real-time. Selain itu, sistem juga dilengkapi dengan penanda waktu berbasis buzzer yang berfungsi sebagai indikator awal dan akhir tes, sehingga seluruh proses pengujian dapat berjalan secara seragam dan terkontrol.

Hasil penelitian terkait inovasi ini telah diterima untuk dipublikasikan pada International Journal of Computer Science edisi 2023 dengan judul “Choosing the Quality of Two Dimension Objects by Comparing Edge Detection Methods and Error Analysis”. Keberadaan teknologi ini diharapkan dapat menunjang penerapan standar tes kebugaran jasmani yang lebih transparan, andal, dan efisien. Ke depannya, sistem ini juga berpotensi untuk dikembangkan dan diadaptasi pada berbagai konteks pelatihan jasmani lainnya, seperti di institusi pendidikan, militer, maupun organisasi olahraga.