YOGYAKARTA - Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar diskusi intensif bertema "Peningkatan Atmosfer Akademik" bersama Advisory Board pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung selama hampir enam jam di Laboratorium Robotika ini menghadirkan Prof. Mauridhi Hery Purnomo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai narasumber utama.

Teknologi Lokal Berbasis AI: Kunci Kontribusi Global

Prof. Hery menyampaikan materi kunci berjudul "Inovasi Teknologi Lokal Berbasis AI untuk Kontribusi Global" yang menekankan pentingnya peran teknologi dalam menjawab tantangan Sustainable Development Goals (SDGs). Pendekatan yang diusung adalah mengoptimalkan inovasi lokal untuk menciptakan dampak global melalui kolaborasi strategis.

"Banyak peluang hibah dan kolaborasi internasional yang masih belum dimanfaatkan optimal oleh dosen dan mahasiswa kita," ungkap Prof. Hery dalam presentasinya yang dapat diakses melalui tautan yang telah disediakan panitia.

Peluang Hibah Internasional Terbuka Lebar

Dalam sesi diskusinya, Prof. Hery mengidentifikasi sejumlah program hibah internasional yang sangat potensial untuk dimanfaatkan akademisi Teknik Elektro UNY:

Program Hibah Berbasis Komunitas:

• EPICS in IEEE (epics.ieee.org) - Program hibah proyek berbasis komunitas yang mengharuskan keterlibatan mahasiswa dengan mitra yayasan, komunitas, atau organisasi non-NGO
• IEEE Humanitarian Technologies Board (HTB), SIGHT, Tech4Good (htb.ieee.org) - Fokus pada pengembangan teknologi untuk kemanusiaan

Program Hibah Penelitian:

• Sumitomo Foundation (sumitomo.or.jp/e) - Mendukung riset berkelanjutan dengan perspektif global

Program Pertukaran Akademik:

• Sakura Science dari JST Jepang (ssp.jst.go.jp) - Mendukung kerja sama internasional dan peningkatan atmosfer akademik jangka pendek

Prof. Hery juga menekankan pentingnya menyusun judul kegiatan atau proposal yang eyecatching agar lebih kompetitif dalam persaingan hibah internasional.

Strategi Optimalisasi Laboratorium untuk Akreditasi

Sesi tanya jawab menghasilkan insight berharga terkait optimalisasi laboratorium. Menanggapi pertanyaan tentang standar jumlah alat laboratorium untuk akreditasi, Prof. Hery memberikan perspektif yang lebih holistik.

"Yang lebih penting adalah fungsi dan efektivitas laboratorium, bukan sekadar jumlah alat," tegas Prof. Hery. Beliau menyarankan strategi konsolidasi dengan menggabungkan Lab Otomasi dan Robotika, atau mengevaluasi ulang kebutuhan lab yang kurang aktif seperti Lab CNC.

Konsep laboratorium yang diusung adalah lab yang aktif digunakan untuk teaching dan research, dengan setiap lab memiliki dosen dan mahasiswa sebagai koordinator yang bertanggung jawab penuh.

Adaptasi Model Jepang untuk Penggunaan Lab Mahasiswa Tingkat Akhir

Terkait isu mekanisme penggunaan laboratorium oleh mahasiswa tahun keempat. Prof. Hery merespons dengan merekomendasikan adopsi pendekatan yang diterapkan di Jepang, di mana mahasiswa tingkat akhir memiliki akses dan tanggung jawab lebih besar terhadap fasilitas laboratorium sesuai kebutuhan penelitian mereka.

Kurikulum Berbasis Capaian Konkret

Pertanyaan strategis Koordinator Prodi tentang arah kurikulum dan bidang tujuan prodi dijawab dengan tegas oleh Prof. Hery: "Arah kurikulum harus dibuktikan dengan capaian-capaian konkret yang terukur dan berdampak."

Kolaborasi Lintas Program Studi Diperkuat

Salah satu hasil penting diskusi adalah kesepakatan bahwa untuk keperluan akreditasi, keterlibatan mahasiswa dapat berasal dari lintas program studi. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat atmosfer akademik dan meningkatkan kolaborasi antar disiplin ilmu.

Diskusi yang dihadiri 16 akademisi senior Prodi S1 Teknik Elektro UNY ini diharapkan menjadi katalis peningkatan kualitas akademik dan penelitian. Dengan roadmap yang jelas dan dukungan Advisory Board yang kompeten, Prodi S1 Teknik Elektro UNY optimis dapat berkontribusi lebih signifikan dalam pengembangan teknologi nasional dan global.

Penulis: Tim Redaksi Prodi S1 Teknik Elektro UNY