Berawal dari Observasinya Pada Alat Penetas Telur Ayam, Zaki Mengukir Prestasi Sebagai Wisudawan Tercepat dengan predikat Cumlaude

Memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang teknik elektro tidak cukup untuk meraih prestasi sebagai wisudawan tercepat di jurusan tersebut. Diperlukan kerja keras, konsistensi, dan motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan studi tepat waktu. Seperti halnya Hamzani Syahzaki Safitra, atau yang biasa dipanggil Zaki, mahasiswa angkatan 2019 jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta yang berhasil meraih predikat cumlaude dan menjadi salah satu wisudawan tercepat di jurusannya.

Zaki memiliki latar belakang pendidikan di SMK prodi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik SMKN 1 Magelang yang memberikan dasar pengetahuan dan ketrampilan di bidang keelektroan terutama Otomasi dan Kendali. Selain itu, ia juga memiliki keahlian dan ketrampilan di luar keelektroan yakni sebagai mantan atlet bulutangkis, ofc bulutangkis, sepak bola dan futsal.

Menurut Zaki, ide awal untuk membuat tugas akhirnya berasal dari lingkungan sekitarnya yang memanfaatkan teknologi mesin penetas telur pada peternak ayam petelur. Ia berkeinginan untuk mengembangkan mesin tersebut dengan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya. Namun, ia sendiri tidak memiliki target untuk lulus dan menyelesaikan studinya  kapan. Ia membiarkan semuanya mengalir dengan konsistensinya dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik dan secepat mungkin.

Menurut Zaki, kunci untuk meraih prestasi sebagai wisudawan dengan predikat cumlaude tercepat adalah menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin dengan cepat, tepat, dan efisien, serta konsisten. Meskipun Zaki mampu melakukan multitasking, ia menekankan bahwa hal tersebut tergantung dari kemampuan masing-masing individu.

Menambah keterampilan dan pengalaman di bidang teknik elektro bukan hanya melalui mata kuliah dan praktikum yang diberikan pada saat pembelajaran di kampus. Diperlukan tambahan waktu secara mandiri untuk meningkatkan keterampilan melalui berbagai kompetensi baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Hal ini akan memberikan pengalaman dan ketrampilan yang berkembang untuk meningkatkan potensi diri dalam bidang teknik elektro.

Tantangan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu dapat dilihat berasal dari dua faktor yakni dari segi internal dan juga external. Dari segi internal seperti motivasi dalam diri kita, semangat, dan mood yang harus selalu dijaga. Segi eksternal harus mampu menerapkan/mengimplementasikan ilmu terhadap suatu objek penelitian. 

Hambatannya sendiri dapat berasal dari segi waktu dan biaya yang harus diatur sebaik mungkin. Perlu diketahui bahwa komposisi pengerjaan skripsi adalah 50:50 antara kemampuan teknis dan non teknis. Dari segi teknis seperti pengerjaan dilihat dari kecepatan dan ketepatan pengerjaan. Dari segi non teknis bisa berasal dari pemilihan dosen pembimbing yang tepat, pengurusan dokumen, bimbingan yang efisien, dan banyak hal yang tidak dapat diprediksi harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin.

Dalam setiap perjalanan kehidupan, kita pasti mengalami berbagai tantangan dan halangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula dalam menyelesaikan studi di perguruan tinggi, kita akan dihadapkan dengan berbagai tugas, ujian, dan penilaian yang perlu kita lakukan dengan baik agar dapat mencapai prestasi yang diinginkan.

Dalam mencapai prestasi tersebut, dukungan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga dan teman, dapat memberikan motivasi dan semangat yang sangat dibutuhkan. Restu, doa, dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya orang tua kita, sangat membantu kita dalam menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan kehidupan kita.

Namun, selain dukungan dari lingkungan sekitar, faktor non-teknis seperti dosen pembimbing tugas akhir juga sangat penting dalam menyelesaikan studi kita. Dosen pembimbing dapat memberikan pengalaman, ilmu, saran, dan motivasi yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas akhir kita dengan baik. Oleh karena itu, kita harus gali sedalam mungkin pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh dosen pembimbing kita, ambil yang baik, dan buang yang buruk. 

Dalam memotivasi dirinya sendiri Zaki mengungkapkan hal-hal berikut. Dalam meningkatkan efektivitas belajar atau mengerjakan apapun, mood juga sangat berperan penting. Lakukan apa yang membuat kita bersemangat untuk mengerjakan sesuatu, lakukan dengan cara kita sendiri namun dengan tanggung jawab dan disiplin dalam segala hal. Setelah itu, lakukan secara konsisten, jangan lupa beribadah dan berdoa kepada Allah, dan percayalah bahwa usaha yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia jika kita melakukannya dengan istiqomah dan sungguh-sungguh.

Secara teori, banyak hal dapat dipelajari lewat berbagai platform, namun satu hal yang pasti, ialah “learning by doing” merupakan cara terbaik dalam mengembangkan hal tersebut. Dalam menyelesaikan tugas akhir atau studi kita, manajemen waktu, material, dan non material dengan memperhatikan skala prioritas kita dalam mencapai target dan cita-cita juga sangat penting.

Predikat cumlaude merupakan sebuah penghargaan dan prestasi yang sangat diinginkan oleh banyak mahasiswa. Namun, dengan predikat tersebut juga datang tanggung jawab dan beban yang berat karena harus menjaga dan membuktikan kompetensi kita sesuai dengan predikat tersebut. Manfaat dalam karir mungkin lebih diprioritaskan dan tidak dipandang sebelah mata oleh para rekan ataupun kompetitor kita. Namun, manfaat bagi kehidupan pribadi juga selalu menjadi motivasi dan semangat kita untuk mengembangkan keterampilan yang sudah kita miliki untuk lebih diasah dan dioptimalkan..

Banyak hal yang tak terduga yang dapat menjadi pengalaman kita ke depan, mulai dari awal menyusun topik, pelaksanaan tugas akhir, hingga penyelesaiannya karena kita yang pertama mengalaminya sendiri. Banyak pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari hal tersebut. Banyak pihak yang tiba-tiba menyertai kita dalam proses tersebut, banyak ilmu yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya, perasaan senang, susah, suka, duka yang dialami, dan kepuasan tersendiri yang akan menjadi reward yang sangat berharga bagi diri kita atas usaha yang kita lakukan.

Sesuai dengan motto yang selalu Ia pegang teguh  bahwa “tidak ada hal yang mustahil di dunia ini atas kehendak Allah, kejarlah suatu hal yang mustahil itu” sesulit apapun itu, seberat apapun itu, “Aim for the impossible”.