Raih Juara 1 Racing Plane KRTI 2023, Mahasiswa Teknik Elektro UNY Berhasil Mengalahkan Rival Terberat di Tingkat Nasional

Di ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023, nama Ilham Ananta Baharudin (TE'20) dan Indra Kurniawan (TE'20) berhasil menjadi pioneer dan senior di dalam tim. Ilham dan Indra sapaan akrabnya, mereka berdua adalah pilot dari tim kontingen KRTI UNY. Ilham sendiri berperan sebagai pilot di tim Rejetion divisi Racing Plane UNY. Keduanya terlibat dalam Kontes Robot Terbang Indonesia 2023 di tingkat wilayah dan nasional. Tidak dapat dipungkiri UNY semakin menunjukkan taringnya usai menduduki posisi Juara ke-3 di tingkat Regional 2 prestasinya begitu mengesankan dan mnejadi tonggak awal keberhasilan hingga berhasil mengalahkan UGM, ITS, bahkan ITB dan meraih Juara ke-1 di tingkat Nasional pada kategori Racing Plane.

Tim Rejetion (Racing Jet Dreamagination) yang diikuti keduanya  memiliki misi . "fast and on track"Artinya, pesawat harus mampu melaju sejauh 700 meter dan kembali ke garis start dengan total jarak 1400 meter. Inovasi yang mereka usung adalah penggunaan wahana pesawat jenis flywing yang ditenagai oleh dua motor brushless sebagai penggeraknya. Pilihan flywing dianggap lebih stabil dalam kondisi angin yang cukup besar, sangat penting dalam lomba drag race seperti ini.

Peran utama Ilham dan Indra dalam pengembangan pesawat adalah membantu dalam pembuatan wahana. Walaupun keduanya sebagai pilot, mereka tak pernah ragu untuk terlibat secara aktif dalam seluruh proses manufakturing dan penyusunan komponen pada pesawat. Ilham mengakui bahwa sebelum memasuki dunia perkuliahan, ia sama sekali tidak memiliki basic di bidang robotika, terutama aeromodelling. Ketertarikannya muncul karena Ia melihat keunikan dan kejarangannya. Namun, setelah terjun ke dalamnya, Ia tak dapat lagi berhenti. Aeromodelling bukan hanya ilmu langka, tapi juga mahal menurutnya. Sebagai seorang pilot, tanggung jawab Ilham adalah menjaga pesawat agar selalu aman dan mampu mendarat dengan mulus. Ini adalah tugas yang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi.

Tantangan yang dihadapi timnya tidak sedikit. Indra juga mengungkapkan jika tim mereka kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk pembuatan dan perakitan pesawat, sehingga seringkali harus lemburan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Kurangnya waktu untuk latihan terbang karena fokus pada pembuatan pesawat juga menjadi hambatan besar dan sempat menimbulkan ketidakyakinan. Selain itu, mereka harus berusah payah dalam mengatur waktu antara riset dan jadwal kuliah.

Namun semua jerih payah selama mempersiapkan perlombaan ini terbayar dengan manis. Saat akhirnya timnya berhasil meraih kemenangan di KRTI 2023, Ilham dan Indra tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Baginya, ini adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi selalu membuahkan hasil. Meraih gelar juara pertama di tingkat nasional, terutama melawan universitas-universitas besar, adalah prestasi yang luar biasa.

Baik Ilham maupun Indra juga memberikan semangat kepada teman-teman di Teknik Elektro untuk selalu mengembangkan passion yang ada pada dirinya. "Percaya bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, setiap orang dapat meraih prestasi gemilang di bidang apapun. Kerja keras yang dipupuk dengan konsistensi tang tinggi dapat menuntun tim pada puncak prestasi yang tak terduga."